di Al-Quran Waktu Baca: 3 menit 1 Di antara kaidah yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan hadits Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah Ta'ala, maka Allah Ta'ala akan menggantinya dengan sesuatu yang (jauh) lebih baik.
Uraian Allah (pembuat syariat) Yang Mahabijaksana telah memberikan bimbingan kepada orang yang hendak mengerjakan salat agar ia tidak memulai salat kecuali dalam kondisi yang baik dan rupa yang indah. Sebab, salat merupakan hubungan yang kuat antara Rabb dengan hamba-Nya, juga merupakan jalan untuk bermunajat kepada-Nya.Kamis, 15 Maret 2018 Dan Rabbmu Tidak Akan Meninggalkanmu "dan Rabbmu tidak akan pernah meninggalkanmu, tidak pula membencimu" (QS. Adh Dhuha : 3) Rasulullah -shallallahu 'alayhi wa sallam- merasa sangat sedih dan gelisah. Wahyu dari Allah telah terputus dalam beberapa waktu yang cukup lama."Katakanlah, 'Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?' Tidak usah kamu meminta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa Faedah keempat, hadis tersebut juga merupakan dalil untuk ulama yang mengatakan bahwa tidak boleh mendistribusikan (menyalurkan) harta zakat dari satu negeri (yaitu, negeri asal) ke negeri yang lain. (Lihat Al-Mughni, 4: 131; Al-Mubdi', 2: 407-408) Hal ini karena pada hadis di atas, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengatakan,Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya; 1. Hadis ini dikenal dengan hadits qudsi, yaitu hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dari Allah Ta'ala (lafazh dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maknanya dari Allah Ta'ala).
"Tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu' (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya." (HR. Muslim no. 2588). Muslim no. 2588). Siapa yang meninggalkan rasa dendam dan mudah memaafkan yang lain, maka Allah pun akan menganugerahkan kemuliaan pada dirinya.
Bukhari) Hadits shahih ini menegaskan bahwa Allah telah ada sebelum apa pun. Di manakah Allah saat itu? Ini pertanyaan tak relevan sebab semua tempat belum tercipta saat itu. Apakah tidak bisa dikatakan bahwa sebelumnya Allah memang tak bertempat lalu kemudian menciptakan tempat lalu menempati tempat itu?
Mungkin kita pernah merasa bahwa tak ada gunanya lagi kita hidup. Tapi yakinlah sahabat, bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Sesungguhnya hidup ini adalah tempat diujinya manusia. Kita akan selalu merasa jenuh, lelah dan berbagai masalah yang menghampiri.
.